Kata-kata yang memotivasi saya adalah kata laillahaillallah.
Kenapa kata-kata ini?. Bagi kaum muslimin kata-kata ini mungkin terdengar
familiar dan biasa diucapkan saat sholat 5 waktu sehari-hari, bahkan artinya
pun juga familiar di telinga dan sangat mudah dihafal, "Tidak ada tuhan
selain Allah". Namun jika didalami lagi sebenarnya kata “Laillahaillallah”
adalah bukan kata yang mudah diucapkan. Diliat dari sejarah kata ini muncul,
yaitu pada masa kejahiliaan arab, saat pertama kali islam muncul, kata ini
merupakan kata yang sangat berbahaya bagi yang mengucapkannya saat itu, karena
secara umum masarakat arab adalah masyarakat yang rusak moral dan keagamannya,
saat itu masyarakat arab banyak yang senang bermain judi, wanita dan menyembah
berhala dan mengsakralkan mereka, melihat adanya agama baru, islam, yang dibawa
Nabi Muhammad S.A.W saat itu, mereka jadi merasa sangat terancam, karena selain
membawa tuhan yang baru bagi pandangan mereka, islam juga membawa moral dan
sikap baik yang bertolak belakang dengan sikap kejahilian mereka, hingga
akhirnya mereka merasa terancam dan berusaha membunuh semua muslim yang ada di
arab sana karena dianggap merusak masyarakat dan kepercayaan mereka, banyak
budak / orang-orang lemah, miskin disana yang dibunuh dan siksa secara keji
hanya karena mempertahankan kata “laillahaillalah”, bahkan ada sahabat nabi
yang saat itu bernama Ammar bin Yasir harus merasakan sakitnya disiksa dan
melihat orang tuannya dibunuh secara keji, ibunya Sumayyah binti Khayyat
dibunuh dengan ditusuk kemaluannya dengan sebatang tombak dihadapannya hingga meninggal, hanya
karena dirinya dan orang tuanya mereka mempertahankan kata “laillahaillallah”.
Sehingga orang yang mengakatan laillahaillallah saat itu bukanlah orang yang
bermain-main, ikut-ikutan, atau tidak sengaja, tapi merupakan orang yang
benar-benar mau memegang teguh dan mempertahankan agama Allah dalam hidupnya,
agama Islam. Jika dikupas lebih dalam kata “lailahaillallah” memiliki makna :
“la” yang artinya tidak, “illaha” yang artinya tidak ada tuhan selain, “illa”
tuhan, “allah” Allah, sehingga jika digabungkan menjadi : “tidak ada tuhan
selain tuhan Allah”. Dalam kalimat ini kata tuhan = “illah”, disini bukan berarti
seperti kata tuhan pada kata biasanya, bila diartikan tuhan seperti biasanya maka
yang muncul hanyalah sebuah pengetahuan,
Tuhan kita siapa ? Allah, begitu saja. Tapi kata illah disini melebihi hanya
sekedar pengetahuan, tapi meliputi kesadaran, sikap, prilaku dan tujuan hidup
kita hanya diarahkan untuk satu, yaitu Allah. Jadi kata “lailahaillallah”
sebenarnya berarti “Tidak ada illah (sesuatu yang disadari dan dijadikan tujuan
hidup, dan menjadi arahan segala tindakan, sikap, dan prilaku kita selama
hidup) melainkan illah (sesuatu yang disadari dan dijadikan tujuan hidup, dan menjadi
arahan segala tindakan, sikap, dan prilaku kita selama hidup) Allah *(Sesuatu itu adalah Allah)”. Jadi saat
kita bersaksi “lailahaillallah”,
sebenarnya kita berjanji atau berikhrar bahwa selama hidup hingga mati kita ini, kita
bertujuan untuk Allah, segala perbuatan, tindakan, prilaku kita hanya dilakukan
untuk Allah. Namun dalam kenyatannya selama kita hidup di dunia ini, kita
sering lupa pada Allah, terkadang kita masing sering lebih mementingkan
perekerjaan atau kesenangan kita, yang kita lakukan hanya mengejar materi,
penghargaan orang lain, atau kesenangan kita saja, sungguh munafik semua
perkataan “lailahaillallah” yang kita ucapkan selama 5 kali sehari dalam
sholat, berdoa, atau berdzikir. Padahal Allah sendiri telah menentukan dimana
tempat orang munafik itu berada, ialah di neraka jahanam, nekara yang paling
panas, lebih panas dari biji besi yang meleleh dan diletakkan di kulit kita.
Untuk itu mengapa, harusnya kita melakukan segala sesuatu hanya untuk Allah,
dan sesuai apa yang Allah perintahkan, dan saya telah berjanji untuk melakukan
segala tindakan dan prilaku saya hanya untuk Allah, dan melakukan segala
perintah Allah dan menjauhi laranganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar