Minggu, 15 Januari 2012

Pulau Mengerikan di Dunia


Jika anda pernah menonton film fiksi tentang orang-orang di bumi yang membuang sampah di luar angkasa, sama seperti kasus kali ini. Tetapi sampah-sampah ini bukan di buang ke luar angkasa namun dibuang di laut, sampah yang dibuang ke laut semakin hari semakin lama membentuk sebuah pulau..

Pernah dengar tentang pulau sampah (The Great Pacific Garbage Patch) ? Saya yakin sebagian besar dari kalian telah mendengar berita tentang Pulau Sampah yang termasuk dalam salah satu kategori pulau-pulau 'mengerikan' di dunia, entah itu di stasiun televisi, majalah, surat kabar atau lewat internet.


Coba deh anda bayangkan, sampah-sampah dari berbagai penjuru dunia jika berkumpul di satu tempat, tidak masalah jika sampah itu adalah sampah organik yang dapat terurai, tetapi Bagaimana dengan sampah plastik? Bukankah plastik akan sulit terurai?

North Pacific Gyre


The Great Pacific Garbage Patch, merupakan putaran dari sampah laut di tengah Samudera Pasifik Utara (North Pacific Gyre) terletak kira-kira antara 135 ° sampai 155 ° W dan 35 ° ke 42 ° N . Sampah meluas menjadi wilayah yang sangat luas, dengan perkiraan ukuran seperti negara bagian Texas atau lebih besar dari daratan Amerika Serikat, namun ukuran yang tepatnya tidak diketahui.ini ditambah dengan fakta bahwa tidak ada yang mengetahui "normal" atau "tingginya" tingkat polusi sampah itu


Keberadaan Sampah Pasifik telah diperkirakan sebelumnya dalam artikel yang diterbitkan oleh Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) dari Amerika Serikat pada 1988 . Prediksi ini didasarkan pada hasil yang diperoleh oleh para peneliti berbasis Alaska antara tahun 1985 dan 1988 yang mengukur neustonic plastik (pecahan sampah plastik berukuran kecil seukuran mikroorganisme di permukaan air laut) di Samudra Pasifik Utara. Penelitian ini menemukan jumblah pecahan konsentrasi tinggi di laut terkumpul di daerah perputaran arus laut.

Ekstrapolasi dari temuan di Laut Jepang , para peneliti memperkirakan bahwa kondisi yang sama akan terjadi di bagian lain dari Pasifik

Great Pacific Garbage Patch terbentuk secara bertahap sebagai akibat dari pencemaran laut yang disebabkan oleh arus samudera .


Sampah sebagian besar berasal dari daratan atau dari kapal-kapal yang membuang sampahnya di lautan lepas. Diperkirakan, sampah yang berasal dari daratan sekitar 80% sedangkan 20% berasal dari kapal-kapal. The Great Pacific Garbage Patch yang terus menerus bertambah akan menumpuk dan akhirnya membentuk pulau yang akan mengapung di permukaan air.

Beberapa Fakta mengerikan dari The Great Pacific Garbage Patch

* Setiap tahun, 10% dari 200 milyar pon plastik diproduksi secara global berakhir di laut kita dan sekarang, sekitar 46.000 potong sampah plastik yang mengambang di setiap mil dari laut


* 1.700 mil massa sampah plastik berada di tengah Pasifik Utara dan searah jarum jam bergerak perlahan dari arus laut berbentuk spiral.


* 100.000 mamalia laut setiap tahun seperti kura-kura laut, anjing laut dan burung mernjadi korban kematian terkait sampah plastik karena mereka mengkonsumsi atau terjebak dalam limbah tersebut.




Rencana Pengembangan Pulau Sampah Raksasa : Pulau apung dari botol plastik
Berdasarkan computer-generated imagery (CGI) atau pencitraan yang dihasilkan komputer, tim ilmuwan Belanda berencana mengumpulkan 44 juta kilogram sampah plastik yang kini terapung di Samudera Pasifik dan mengubahnya menjadi pulau daur ulang.


Juru bicara dari proyek ambisius ini mengatakan, pembangunan pulau dari botol bekas ini bukan tanpa tujuan. "Ada tiga tujuan yang ingin kami raih -- membersihkan lautan dari sampah plastik raksasa, menciptakan sebuah pulau, dan mengkonstruksi sebuah habitat yang terbarukan."

"Pulau daur ulang adalah usaha untuk mendaur ulang sampah plastik di lokasi pembuangan dan mengubahnya menjadi sebuah entitas yang mengambang." Sampah yang mengapung itu akan dihimpun dan dijadikan dasar bagi pulau apung seluas 10.000 kilometer persegi.

Desainer pulau sampah itu berencana membuat pulau yang dikelilingi jalan air -- seperti Venesia, Italia. Selain ada kompleks kota modern, juga dirancang lahan cukup luas untuk pertanian -- menyediakan makanan dan pekerjaan untuk penduduknya.

Saat ini, Samudra Pasifik adalah 'tempat sampah' plastik terbesar di dunia. Sampah-sampah itu menjelma menjadi sampah raksasa di tengah laut. Ini sangat berbahaya bagi kehidupan mahluk laut. Burung laut, misalnya Albratos raksasa, menganggap sampah-sampah itu sebagai makanan. Juga ikan, binatang-binatang itu memakan sampah-sampah plastik yang kecil-kecil.

"Pulau daur ulang harus dilihat sebagai sebuah kesempatan unik, menciptakan habitat mengapung, sekaligus membersihkan laut dari pencemaran plastik."

Samudera sampah telah ditemukan sekitar tahun 1997. Lokasinya berada di tengah-tengah bagian utara Samudera Pasifik. Adalah Kapten Charles Moore, pelaut yang menemukan lokasi sampah raksasa itu. "Diperkirakan ada sekitar 100 juta ton plastik terjebak di dalam pusaran arus laut (North Pacific Gyre)," kata Moore, seperti dilansir Washington State University Today, Sabtu 10 April 2010.

Cara Penggunaan Baterai Laptop Yang Benar


Di artikel ini saya ingin berbagi mengenai tips supaya baterai laptop menjadi awet dan tahan lama.

Pertama, perlu diketahui bahwa baterai yang bisa di-charge (rechargeable battery) itu ada beberapa tipe. Yang sering digunakan untuk barang elektronik umum biasanya adalah Nickel based (NiCd) dan Lithium based (Lithium-ion).Untuk laptop, saat ini hampir semuanya menggunakan jenis Lithium-ion. Selain karena mampu menyimpan daya lebih besar, baterai Lithium-ion juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan baterai NiCd yang sangat beracun.

Meskipun fungsi kedua baterai itu sama namun karakteristik keduanya sangat berbeda. Pada baterai NiCd,di dalamnya terdapat elektrolit-elektrolit yang jika disimpan terlalu lama (disimpan di gudang)elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan berkumpul di bawah (di dasar) karena pengaruh gravitasi. Itulah kenapa pada saat membeli baterai NiCd baru, sangat disarankan untuk men-charge minimal selama 8 jam (optimalnya 16 – 24 jam) sebelum digunakan pertama kali. ini berbeda dengan jenis Lithium-ion, yang biasannya kita salah kaprah dan mencharge nya hingga 8 jam atau lebih, seharusnya kita hanya mencharge nya hingga sampai penuh (biasannya 4-5 jam sudah penuh), jangan sampai dibiarkan hingga 8 jam, 8 jam hanya berlaku untuk jenis NiCd. karena jika baterai jenis Lithium-ion di charge terlalu lama bisa mengakibatkan overcharging yang membuat umur baterai semakin pendek.


Salah kaprah lainnya adalah anggapan bahwa baterai harus digunakan sampai benar-benar (mau) habis sebelum boleh di-charge lagi. Sekali lagi ini berlaku untuk NiCd, dimana pada baterai jenis ini terdapat fenomena “memory effect”, yaitu baterai ini seolah-olah bisa “mengingat” banyaknya daya yang terisi pada saat proses charging terakhir. Sehingga misalnya baterai NiCd kapasitanya masih 65% dan kemudian di-charge sampai penuh (yang berarti mengisi baterai sebanyak 35%), maka baterai ini akan menganggap seolah-olah kapasitasnya tinggal 35%. Namun sekali lagi, ini tidak berlaku untuk baterai jenis Lithium-ion.

Selain hal itu masih ada lagi hal yang anda harus perhatikan untuk penggunaan baterai jenis Lithium-ion. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan,

1. Charge baterai secara rutin dalam interval pendek tanpa harus menunggu baterai sampai (hampir) habis. Baterai jenis Lithium-ion tidak mengenal fenomena “memory effect” seperti halnya baterai NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai yang terbiasa di-charge ketika kapasitasnya masih 70% – 75% umurnya 5 – 6 kali lebih lama dibanding baterai yang sering di-charge ketika kapasitasnya hampir habis.


2. Jika anda menggunakan notebook berlama-lama, saat baru menyalakan notebook, pasang charger dan lepas charger bila baterai sudah penuh lagi. Hal ini berlaku untuk baterai pada notebook yang tidak menyediakan “auto controll”, bila tipe notebook adalah tipe baru yang memiliki “auto controll” kita tidak harus cabut charger, sekalipun carge terpasang bila notebook memiliki “auto controll” baterai tetap bisa terkontrol dan bisa terawat dengan baik.

3. Jaga supaya temperatur tidak terlalu panas. Temperatur tinggi merupakan musuh nomor satu baterai karena keadaan panas akan mempercepat degradasi sel-sel yang ada di dalam baterai. Untuk itu sebisa mungkin taruh/simpan laptop di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Kebiasaan menaruh laptop di dalam mobil pada siang hari yang terik juga harus dihindari kalau tidak ingin umur baterai berkurang drastis.


4. Atur sirkulasi udara supaya tetap lancar. Hindari menaruh laptop di kasur atau bantal karena hal ini akan mengganggu sirkulasi udara yang mengakibatkan laptop menjadi cepat panas. Cara paling praktis adalah dengan menggunakan coolpad. Coolpad merupakan peralatan sederhana yang murah meriah namun sangat berguna khususnya untuk menjaga temperatur laptop supaya tidak terlalu panas. Selain itu, setelah selesai menggunakan laptop, sebaiknya diamkan beberapa saat supaya laptop menjadi lebih dingin sebelum dimasukkan ke dalam tas laptop.


5. Sebisa mungkin gunakan laptop tanpa baterai apabila keadaan memungkinkan. Hal ini sebenarnya merupakan pengalaman saya pribadi ketika mengevaluasi kebiasaan saya menggunakan laptop. Setelah saya pikir-pikir, saya setiap hari di kantor menggunakan laptop sudah seperti PC, yaitu sekitar 6 – 8 jam non-stop dan jarang berpindah tempat. Nah kalau sudah seperti ini, agaknya menjadi konyol kalau saya menggunakan laptop dengan bolak-balik men-charge baterai dalam jangka waktu tersebut. Setelah menyadari ini, kini saya hampir selalu menyalakan laptop saya tanpa baterai (langsung ke power), baik selama di kantor maupun dirumah. Saya baru menggunakan baterai kalau memang ada tugas/keperluan di luar yang mengharuskan saya menggunakan laptop secara mobile. Bagian ini saya coret karena setelah membaca dari banyak sumber informasi lain di internet, resiko yang diakibatkan oleh penggunaan notebook tanpa baterai lebih besar dari pada ketika menggunakannya seperti biasa. Sederhananya, harga baterai jauh lebih murah dibandingkan dengan harga komponen lain di notebook.


6. Apabila hendak menyimpan baterai cukup lama, simpanlah ditempat yang sejuk dengan kapasitas 40%. Ada sebuah penelitian yang membandingkan antara baterai yang disimpan dalam kapasitas 40% dengan baterai yang disimpan dengan kapasitas 100%. Hasilnya, baterai yang disimpan dengan kapasitas 100% mengalami capacity loss yang lebih besar daripada yang 40%. Pengetahuan ini saya gunakan untuk kamera digital saya yang tidak terlalu sering saya gunakan (biasanya saya pakai weekend saja, itupun tidak setiap minggu). Dulu setiap selesai menggunakan kamera digital, selalu saya charge sampai penuh dengan pemikiran agar nanti ketika akan dipakai sudah langsung siap digunakan. Tapi kini tidak lagi. Sekarang saya men-charge kamera digital sampai penuh hanya ketika akan digunakan.


Gunakan laptop secara hemat energi. Dengan menghemat penggunaan energi laptop maka umur baterai bisa bertahan lebih lama.

Selain tips di atas, Anda juga sebaiknya rajin-rajin mengecek kondisi baterai laptop Anda. Apabila Anda menggunakan merek HP, maka Anda bisa menggunakan aplikasi Battery Check yang ada di HP Support Assistant untuk melihat data-data teknis baterai laptop Anda. Selain itu, ada juga aplikasi gratis BatteryCare yang bisa digunakan pula untuk keperluan ini.


sumber,http://blog.fastncheap.com