Minggu, 25 Desember 2011

Teknologi Mengatasi Global Warming

Berawal dari anggapan kaum skeptis bahwasanya teknologi hanya merusak lingkungan. Anggapan ini menantang para ilmuwan untuk mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.
PBB memperkirakan, hingga tahun 2030 kebutuhan energi akan melonjak sebesar 60 persen. Sebanyak 2,9 miliar manusia akan kekurangan pasokan air. Berikut 10 jenis teknologi yang tergolong dapat mencegah bumi dari kehancuran.

1. Memproduksi Minyak Secara Alami



Ada proses bernama thermo-depolymerization, suatu proses yang sama dengan bagaimana alam memproduksi minyak. Misalnya limbah berbasis karbon jika dipanaskan dan diberi tekanan tepat, mampu menghasilkan bahan minyak. Secara alamiah proses ini menbutuhkan waktu jutaan tahun. Dari eksperiman yang sudah-sudah, kotoran ayam kalkun mampu memproduksi sekitar 600 pon petroleum.


2. Menghilangkan Kadar Garam Air Laut



PBB mencatat, suplai air bersih akan sangat terbatas bagi miliaran manusia pada pertengahan abad ini. Ada teknologi bernama desalinasi, yakni menghilangkan kadar garam dan mineral dari air laut sehingga layak diminum. Ini merupakan solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis air. Masalahnya, teknologi ini masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup besar. Kini para ilmuwan tengah mencari jalan agar desalinasi dapat berlangsung dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membran dengan pori-pori mikroskopis.

3. Tenaga Hidrogen



Bahan bakar hidrogen dianggap sebagai bahan bakar alternatif bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hidrogen dan oksigen. Problemnya adalah bagaimana hidrogen itu dihasilkan. Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstaksi hidrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.

4. Tenaga Surya



Bahan bakar hidrogen dianggap sebagai bahan bakar alternatif bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hidrogen dan oksigen. Problemnya adalah bagaimana hidrogen itu dihasilkan. Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstaksi hidrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.

5. Konversi Panas Laut



Media pengumpul tenaga surya terbesar di bumi ini adalah air laut. Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menyebut, laut mampu menyerap panas surya setara dengan energi yang dihasilkan 250 miliar barel minyal per hari. Ada teknologi bernama OTEC yang mampu mengkonversikan energi termal laut menjadi listrik. Perbedaan suhu antar permukaan laut mampu menjalankan turbin dan menggerakan generator. Masalahnya, teknologi ini masih kurang efisien.

6. Energi Gelombang Laut



Laut melingkupi 70 persen permukaan bumi. Gelombangnya menyimpan energi besar yang dapat menggerakkan turbin-turbin sehingga mengasilkan listrik. Problemnya agak sulit memperkirakan kapan gelombang laut cukup besar sehingga memproduksi energi yang cukup. Solusinya adalah dengan menyimpan sebagian energi ketika gelombang cukup besar. Sungai Timur kota New York saat ini sedang menjadi proyek percobaan dengan enam turbin bertenaga gelombanng air. Sedangkan Portugis justru sudah lebih dulu mempraktikan teknologi ini dan sukses menerangi lebih dari 1500 rumah.

7. Menanami Atap Rumah



Konsep ini diilhami dari Taman Gantung Babilonia yang masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Istana Babilonia terdiri atas atap yang ditanami aneka flora, juga balkon dan terasnya. Taman atap ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu berterbangan di sekitar rumah hijau kita.

8. Bioremediasi



Ada proses bernama bioremediasi, yakni memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba. Atau memakai tanaman untuk menetralisir arsenik dari tanah. Beberapa tumbuhan asli ternyata punya daedah untuk membersihkan bumi kita dari aneka polusi.

9. Kubur Barang² Perusak



Karbon dioksida adalah faktor utama penyebab pemanasan global. Energy Information Administration (EIA) mencatat, tahun 2030 emisi karbon dioksida mencapai 8000 juta metrik ton. Metode paling sederhana untuk menekan kandungan zat berbahaya itu adalah dengan menguburkan berbagai sumber penghasil CO2 seperti aneka limbah elektronik berbahaya. Namun ilmuwan masih belum yakin bahwa gas berbahaya akan tersimpan aman. Tetap saja kelak akan muncul imbas negatifnya bagi lingkungan.

10. Buku Elektronik



Bayangkan, berapa ton kertas dan berapa banyak pohon harus ditebang bagi seantero dunia jika kita semua harus membeli koran, majalah, novel, buku pelajaran, buku tulis, kertas faks, sampai tisu toilet. Buku elektronik atau surat elektronik yang lebih dikenal dengan e-book dan email memberi kontribusi sangat berarti pada kelangsungan hidup. Dengan teknologi itu, produksi kertas dapat ditekan, sehingga bahan kita tak perlu menebang terlalu banyak pohon.

Sumber:http://harunzen.wordpress.com

Senin, 19 Desember 2011

Koneksi Internet Tercepat di Dunia



Sigbritt, seorang nenek berumur 75 tahun asal Swedia memiliki koneksi internet pribadi yg berkecepatan 40 Gigabites/second, saat ini tercatat dalam sejarah IT merupakan koneksi internet tercepat di dunia.

Koneksi internet dirumah si nenek itu ribuan kali lipat lebih cepat dari rata2 koneksi internet di seluruh dunia, dia bisa mendownload HD DVD cuma butuh waktu 2 detik! dia juga bisa menonton secara langsung 1500 saluran HDTV secara realtime dan tanpa gangguan.

Nenek ini bukanlah nenek sembarangan, dia adalah ibu dari Peter Löthberg yang merupakan legenda internet Swedia, yang sekarang kerja di CISCO dialah yang men set-up koneksi dan komputer si nenek sehingga bisa secepat itu.

“Sebagai pemilik jaringan, kita mendorong operator untuk berinvestasi terhadap koneksi internet yang lebih cepat, lebih murah, berkapasitas tinggi dengan jarak yang tidak terbatas”. ujar Peter Löthberg seperti yang dituturkannya kepada The Local.



Rahasia dibalik koneksi super-cepat ini adalah tehnik modul terbaru yang memungkinkan transfer data secara langsung antar 2 router yang jaraknya terpisah sampai 2000 km tanpa transponder perantara.

Rabu, 07 Desember 2011

Dua Kepribadian



Mungkin tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami masalah kepribadian ganda. Sebelum abad ke-20, gejala psikologi ini selalu dikaitkan dengan kerasukan setan.

Namun, para psikolog abad ke-20 yang menolak kaitan itu menyebut fenomena ini dengan sebutan Multiple Personality Disorder (MPD). Berikutnya, ketika nama itu dirasa tidak lagi sesuai, gejala ini diberi nama baru, Dissociative Identity Disorder (DID).

DID atau kepribadian ganda dapat didefinisikan sebagai kelainan mental dimana seseorang yang mengidapnya akan menunjukkan adanya dua atau lebih kepribadian (alter) yang masing-masing memiliki nama dan karakter yang berbeda.

Mereka yang memiliki kelainan ini sebenarnya hanya memiliki satu kepribadian, namun si penderita akan merasa kalau ia memiliki banyak identitas yang memiliki cara berpikir, temperamen, tata bahasa, ingatan dan interaksi terhadap lingkungan yang berbeda-beda.

Walaupun penyebabnya tidak bisa dipastikan, namun rata-rata para psikolog sepakat kalau penyebab kelainan ini pada umumnya adalah karena trauma masa kecil.

Untuk memahami bagaimana banyak identitas bisa terbentuk di dalam diri seseorang, maka terlebih dahulu kita harus memahami arti dari Dissociative (disosiasi).

Disosiasi
Pernahkah kalian mendapatkan pengalaman seperti ini, ketika sedang bertanya mengenai sesuatu hal kepada sahabat kalian, kalian malah mendapatkan jawaban yang tidak berhubungan sama sekali. Jika pernah, maka saya yakin, ketika mendapatkan jawaban itu, kalian akan berkata "Nggak nyambung!".

Disosiasi secara sederhana dapat diartikan sebagai terputusnya hubungan antara pikiran, perasaan, tindakan dan rasa seseorang dengan kesadaran atau situasi yang sedang berlangsung. Dalam kasus DID, juga terjadi disosiasi, namun jauh lebih rumit dibanding sekedar "nggak nyambung".

Proses terbentuknya kepribadian ganda
Ketika kita dewasa, kita memiliki karakter dan kepribadian yang cukup kuat dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Namun, pada anak yang masih berusia di bawah tujuh tahun, kekuatan itu belum muncul sehingga mereka akan mencari cara lain untuk bertahan terhadap sebuah pengalaman traumatis, yaitu dengan Disosiasi.

Dengan menggunakan cara ini, seorang anak dapat membuat pikiran sadarnya terlepas dari pengalaman mengerikan yang menimpanya.

Menurut Colin Ross yang menulis buku The Osiris Complex (1995), proses disosiasi pada anak yang mengarah kepada kelainan DID terdiri dari dua proses psikologis. Kita akan mengambil contoh pelecehan seksual yang dialami oleh seorang anak perempuan.

Proses Pertama,

Anak perempuan yang berulang-ulang mengalami penganiayaan seksual akan berusaha menyangkal pengalaman ini di dalam pikirannya supaya bisa terbebas dari rasa sakit yang luar biasa.

Ia bisa mengalami "out of body experience" yang membuat ia "terlepas" dari tubuhnya dan dari pengalaman traumatis yang sedang berlangsung.

Ia mungkin bisa merasakan rohnya melayang hingga ke langit-langit dan membayangkan dirinya sedang melihat kepada anak perempuan lain yang sedang mengalami pelecehan seksual. Dengan kata lain, identitas baru yang berbeda telah muncul.


Proses Kedua,

Sebuah penghalang memori kemudian dibangun antara anak perempuan itu dengan identitas baru yang telah diciptakan. Sekarang, sebuah kesadaran baru telah terbentuk. Pelecehan seksual tersebut tidak pernah terjadi padanya dan ia tidak bisa mengingat apapun mengenainya.


Apabila pelecehan seksual terus berlanjut, maka proses ini akan terus berulang sehingga ia akan kembali menciptakan banyak identitas baru untuk mengatasinya.

Ketika kebiasaan disosiasi ini telah mendarah daging, sang anak juga akan menciptakan identitas baru untuk hal-hal yang tidak berhubungan dengan pengalaman traumatis seperti pergi ke sekolah atau bermain bersama teman.

Salah satu kasus kepribadian ganda yang ternama, yaitu Sybil, disebut memiliki 16 identitas yang berbeda.

Menurut psikolog, jumlah identitas berbeda ini bisa lebih banyak pada beberapa kasus, bahkan hingga mencapai 100. Masing-masing identitas itu memiliki nama, umur, jenis kelamin, ras, gaya, cara berbicara dan karakter yang berbeda.

Setiap karakter ini bisa mengambil alih pikiran sang penderita hanya dalam tempo beberapa detik. Proses pengambilalihan ini disebut switching dan biasanya dipicu oleh kondisi stres.

Ciri-ciri pengidap kepribadian ganda
Bagaimana cara kita mengetahuinya? Jawabannya adalah pada identitas yang menyertai perubahan penampilan atau emosi tersebut.

Misalkan teman kalian yang suka mengubah penampilan atau sering mengalami perubahan emosi tersebut bernama Edward. Jika ia mengubah penampilan atau mengalami perubahan emosi dan masih menganggap dirinya sebagai Edward, maka ia bukan penderita DID.


Untuk mengerti lebih dalam bagaimana cara membedakannya, lihat 4 ciri di bawah ini. Jika di dalam diri seseorang terdapat 4 ciri ini, maka bisa dipastikan kalau ia mengidap DID atau kepribadian ganda.

Ciri-ciri tersebut adalah :

1) Harus ada dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda di dalam diri orang tersebut.

2) Kepribadian-kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut (Switching).

3) Ada ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berkenaan dengan dirinya yang terlalu luar biasa untuk dianggap hanya sebagai lupa biasa.

4) Gangguan-gangguan yang terjadi ini tidak terjadi karena efek psikologis dari substansi seperti alkohol atau obat-obatan atau karena kondisi medis seperti demam.

Dari 4 poin ini, poin nomor 3 memegang peranan sangat penting.


98 persen mereka yang mengidap DID mengalami amnesia ketika sebuah identitas muncul (switching). Ketika kepribadian utama berhasil mengambil alih kembali, ia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi ketika identitas sebelumnya berkuasa.

Walaupun sebagian besar psikolog telah mengakui adanya kelainan kepribadian ganda ini, namun sebagian lainnya menolak mengakui keberadaannya. Mereka mengajukan argumennya berdasarkan pada kasus Sybill yang ternama.

Kasus Sybil Isabel Dorsett
Salah satu kasus paling terkenal dalam hal kepribadian ganda adalah kasus yang dialami oleh Shirley Ardell Mason. Untuk menyembunyikan identitasnya, Cornelia Wilbur, sang psikolog yang menanganinya dan menulis buku mengenainya, menggunakan nama samaran Sybil Isabel Dorsett untuk menyebut Shirley.


Dalam sesi terapi yang dilakukan oleh Cornelia, terungkap kalau Sybil memiliki 16 kepribadian yang berbeda, diantaranya adalah Clara, Helen, Marcia, Vanessa, Ruthi, Mike (Pria), Sid (Pria) dan lain-lain.

Menurut Cornelia, 16 identitas yang muncul pada diri Sybil berasal dari trauma masa kecil akibat sering mengalami penyiksaan oleh ibunya.

Kisah Sybil menjadi terkenal karena pada masa itu kelainan ini masih belum dipahami sepenuhnya. Bukunya menjadi best seller pada tahun 1973 dan sebuah film dibuat mengenainya.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, keabsahan kelainan yang dialami Sybil mulai dipertanyakan oleh para psikolog.

Menurut Dr.Herbert Spiegel yang juga menangani Sybil, 16 identitas yang berbeda tersebut sebenarnya muncul karena teknik hipnotis yang digunakan oleh Cornelia untuk mengobatinya. Bukan hanya itu, Cornelia bahkan menggunakan Sodium P*****hal (serum kejujuran) dalam terapinya.

Dr.Spiegel percaya kalau 16 identitas tersebut diciptakan oleh Cornelia dengan menggunakan hipnotis. Ini sangat mungkin terjadi karena Sybil ternyata seorang yang sangat sugestif dan gampang dipengaruhi. Apalagi ditambah dengan obat-obatan yang jelas dapat membawa pengaruh kepada syarafnya.

Kasus ini mirip dengan penciptaan false memory dalam pengalaman alien abduction. Pendapat Dr.Spiegel dikonfrimasi oleh beberapa psikolog dan peneliti lainnya.

Peter Swales, seorang penulis yang pertama kali berhasil mengetahui kalau Sybil adalah Shirley juga setuju dengan pendapat ini. Dari hasil penyelidikan intensif yang dilakukannya, ia percaya kalau penyiksaan yang dipercaya dialami oleh Sybil sesungguhnya tidak pernah terjadi.

Kemungkinan, semua ingatan mengenai penyiksaan itu (yang muncul karena sesi hipnotis) sebenarnya hanyalah ingatan yang ditanamkan oleh sang terapis, Cornelia Wilbur.

Jadi, bagi sebagian psikolog, DID tidak lain hanyalah sebuah false memory yang tercipta akibat pengaruh terapi hipnotis yang dilakukan oleh seorang psikolog. Tidak ada bukti kalau pengalaman traumatis bisa menciptakan banyak identitas baru di dalam diri seseorang.

Menurut Dr.Philip M Coons, "Hubungan antara penyiksaan atau trauma masa kecil dengan Multiple Personality Disorder sesungguhnya tidak pernah dipercaya sebelum kasus Sybil."

Pengetahuan mengenai kepribadian ganda banyak disusun berdasarkan kasus Sybil. Jika kasus itu ternyata hanya sebuah false memory, maka runtuhlah seluruh teori disosiasi dalam hubungannya dengan kelainan kepribadian ganda. Ini juga berarti kalau kelainan kepribadian ganda sesungguhnya tidak pernah ada.

Perdebatan ini masih terus berlanjut hingga saat ini dan kedua pihak memiliki alasan yang sama kuat. Jika memang DID benar-benar ada dan hanya merupakan gejala psikologi biasa, mengapa masih ada hal-hal yang masih belum bisa dijelaskan oleh para psikolog?

Dimana Letak Roh/Jiwa



Sebagian besar orang khususnya penganut agama mempercayai keberadaan roh dalam tubuh. Atau persisnya tubuh kita terdiri dari dua bagian yakni tubuh fisik yang kasat mata, dan tubuh lain yang tak terlihat, yang berada di dimensi lain yakni roh. Dua bagian tubuh ini saling menopang satu sama lain.
Melalui pengamatan hidup dan mati manusia, bangsa Rusia kuno menganggap bahwa sesuatu di tubuh manusia saling berhubungan dengan napas, karenanya dalam bahasa Rusia, kata “roh” dan “napas” memiliki akar kata yang sama. Di Asia, Eropa dan Amerika, orang-orang juga percaya dengan eksistensi roh. Bangsa Mesir kuno juga menganggap roh adalah bagian dari susunan tubuh. Hampir di setiap agama mempunyai anggapan bahwa organ tubuh tertentu dengan roh mempunyai hubungan yang sama. Bangsa Babylon kuno menganggap roh berada di telinga, sedangkan Yahudi kuno menganggap roh berada di darah, dan tentu saja ada juga yang beranggapan bahwa roh menempati seluruh tubuh manusia.


Lantas, di mana persisnya letak roh itu? Baru-baru ini muncul angapan bahwa roh manusia berada di jantung. Anggapan itu dipublikasikan Journal Trust Rusia seperti dikutip koran Renminbao belum lama ini dengan mendasarkan hasil riset Paul Pearsall, ahli saraf dan jiwa dari sebuah rumah sakit di Amerika, terhadap 140 pasien transplantasi jantung, yang dirangkumnya dalam buku “Kode Rahasia Jantung”.


Kesimpulan yang diperoleh Pearsall bahwa jantung adalah letak keberadaan ciri khas sifat manusia; adalah jantung yang mengendalikan otak manusia, bukannya otak yang mengendalikan jantung. Perasaan, takut, mimpi atau pikiran semuanya berasal dari jantung. Dengan demikian, sangat mungkin kalau seseorang melakukan transplantasi jantung, memory “roh”nya akan beralih ke orang lain.


Dalam buku tersebut banyak diberikan contoh. Misalnya, ada seorang laki-laki usia 41 tahun yang semula berwatak tenang dan serius, dalam sekejab berubah menjadi sentimentil dan ceroboh setelah mendapat transplantasi jantung dari gadis berumur 19 tahun yang mati akibat kecelakaan lalu lintas.


Contoh lain yang menarik adalah, ketika seorang instruktur tari dari New York Silvia Clair selesai menjalani operasi transplantasi jantung di usia 50 tahun waktu itu, minuman pertama yang diinginkannya adalah bir. Pada malam itu, ia juga mulai mengalami mimpi-mimpi yang aneh, ia bermimpi bertemu dengan orang yang bernama T-L. Setelah diselidiki, ditemukan jantungnya adalah hasil transplantasi dari seorang laki-laki 18 tahun yang bernama T-L itu, dan kata kerabatnya bahwa minuman yang paling disukai almarhum ternyata adalah bir. Pantas saja jika Clair suka bir.


Sebelumnya akhir tahun 1990, seorang ilmuwan AS mengungkapkan bahwa berat tubuh manusia berkurang 2,5-6,5 gram setelah meninggal dibanding sebelum meninggal. Dan tentu saja, sejak tahun 1915 sudah ada yang melakukan percobaan ini, dan bobot roh manusia yang diperoleh ketika itu adalah sekitar 22,4 gram.


Bahkan pada tahun 2001 silam ada riset yang membangkitkan antusias. Ilmuwan Inggris Sam Parnia dan Peter Fenwick mengemukakan, bahwa meskipun setelah otak besar menghentikan fungsinya, pikiran manusia mungkin masih akan terus beraktivitas. Penelitian ini meliputi 63 pasien, mereka semua pernah mengalami pengalaman hidup dan mati secara klinis, namun, 56 pasien ketika itu tidak merasakan apa pun terhadap kematian itu, sedangkan tujuh pasien lainnya merasakan kenangan yang jelas dan nyata. Berbicara tentang perasaan ketika itu, empat di antaranya mengatakan, mereka merasa waktu berjalan lebih cepat, tetapi, ada kegembiraan dan ketenangan yang sukar dipercaya. Mereka juga melihat cahaya terang dan malaikat atau manusia suci seperti dalam legenda.